Minggu, 28 Oktober 2018

Cinta yang Kandas

Cerpen Otang K Baddy (Plukme)
       Perempuan itu tetap menggeleng ketika kudesak apakah sejak kedatangannya ia melihat perempuan lain selain dirinya? Berkali-kali ia katakan tak seorang pun ia melihat ada orang yang datang di tempat itu. Bahkan malah ia balik bertanya secara mendesak pula, apakah di pelajalanan tadi aku melihat seorang lelaki selain aku?
      "Tidak ada dan aku tak melihat seorang atau siapa pun, bahkan sampai saat ini," jelasku ketika mulai duduk di bangku kayu yang terletak di sebuah taman.  Aku pandangi perempuan itu seperti gelisah, dari raut mukanya yang kutaksir tak lebih dari 40 tahun, menyiratkan warna kesal tiada banding.
      "Jadi saudara benar tak pernah melihat sosok lelaki selain anda?" tanya perempuan itu kembali menegaskan. Sebelum kujawab ulang ia menatap rambutku, mukaku, sebelum kemudian pandangannya menyapu sekujur tubuhku.
       "Aku kira kau yang datang lebih dulu melihat seorang wanita selain saudara,"  ucapku sebagai bentuk kekesalan.
       "Kalau bicara masalah kekesalan arasanya akulah orangnya yang paling merasakan kekesalan itu. Bahkan karena kekesalan itu menjadi sebuah derita yang meraja di dadaku," kata perempuan itu bak tak mau kalah atas suatu perjanjian cintanya yang kandas.
        "Tapi sebagai lelaki rasanya tak cukup menderita, pengingkaran  janji seorang wanita lebih dari sekadar aniaya. Kukatakan sama saja sebagai penistaan."
Karena saling merasakan kekesalan dan merasa sama-sama dibohongi kami pun akhirnya sama-sama meninggalkan tempat itu. Segudang luka dan jiwa yang terkoyak sama-sama telah menimpa kami.
Namun antara aku dan perempuan itu sama-sama  inkarnya. Kegombalan seketika  telah menodai dunia percintaan kami yang berharap mekar di taman itu. Betapa tidak,  padahal sebelumnya kami telah berjanji hendak menikmati cinta seraya duduk berdua di bangku itu.
        "Seandainya aku kembali lagi mungkin rasanya gengsi," demikianlah pikiranku dan juga mungkin pikiran perempuan itu sebelum sampai di pintu rumahnya.***

Tidak ada komentar:

Popular Posts

Blogroll