Minggu, 31 Januari 2016

Beurit

     Cerpen Bahasa Sunda/Carpon: Otang K.Baddy (Tribun Jabar 12 Januari 2016)    

     “Gebuug..! Podaran….! Duruuuk…!” tinggorowok. Ampir unggal poe. Pikeun nu teu apal mah matak ketir ngadengena, sok komo pikeun nu boga dosa, sabab aya kecap podaran jeung duruk. Nya teu aneh, sihoreng keur maloro beurit. Salaku nu kapeto jadi pupuhu di desa Cangkewok, nya kuring tangtu ngadukung.

Tongkat Lelaki Pemimpi


Cerpen: Otang K.Baddy (Minggu Pagi 24 Januari 2016)
========================================
       Dalam mimpinya semula ia menjadi perempuan. Tapi bukan seorang ibu atas anaknya. Bukan seorang istri atas suaminya. Melainkan ia seorang pelacur. Hampir setiap lelaki yang dijumpainya ia ajak ke kamarnya untuk tidur. Tidur dan tidur. Baginya tidur itu bak suatu candu yang kronis, hingga ia buta terhadap sekelilingnya, termasuk debu yang terus menaburinya hingga membentuk selimut. Karenanya tak ada bedanya malam atau pun siang. Sebab ia tak melihat matahari atau pun bulan.

Jumat, 22 Januari 2016

DOA LILIN TERBAKAR

Puisi; Otang K Baddy (Kedaulatan Rakyat 17 Januari 2016)
.
DOA LILIN TERBAKAR
rapuh-rapuh, putuslah benang kusut
agar batok kepala tak berkabut
pergi dan bunuhlah para lansia itu
perkasa hadirlah segera. Wahai raksasa jiwa
santaplah aku yang berapi membara
demi kalori yang membaja
di balik dada
.

Selasa, 12 Januari 2016

Trilower, Bahong dan Aku

Karya; Otang K.Baddy 

       Sungguh!
      Saya kira ia bohong. Tapi nyatanya nekat juga. Tentu saja ini sangat mengancamku sebagai penulis cerita. Ya. Seperti pada umumnya pertemanan di medsos ala Fb. Biasa setelah saling naruh jempol,dan komen lantas curhat via inbox. "Tak perlu nunggu seminggu, pasti aku akan sampai di tempatmu," katanya. Aku jawab boleh-boleh saja asal mau diajak ke dalam lubang. Ia malah tertawa atas sambutanku yang mungkin dianggapnya sekedar kelakar. Tapi wanita yang berasal dari

Popular Posts

Blogroll