#cerpen_fb_okb
Geger. Tiba-tiba bau tak sedap menyeruak di seputar wilayah Caroncong. Semua hidung mendengus-dengus disela mengendus. Sebagai bentuk antipati orang-orang hanya memencet hidungnya dengan dua jari.
"Bau apa ini namanya, ya, begitu tak sedap banget?"
"Iya, ini sungguh luar biasa, Dibilang bau bangkai agaknya tak mungkin sebab tak ada buktinya."
"Iya. Aneh!?"
"Jangan-jangan bau tak sedap ini berasal dari kentut gaya baru!"
"Apa hubungannya, Coy?"
"Bisa saja karena yang namanya kentut tak mengenal cuaca dan waktu. Kentut bisa saja setiap menit atau bahkan detik keluar dari kita."
"Yang kumaksud soal kentut gaya barunya itu, lho?"
"Kentut gaya baru bisa saja berasal dari masalalu yang sempat tersekat, namun tak mustahil juga polusi tersebut keluar dari kaum millenial."
"Wualah, ngomong apaan toh, kaya seorang kritisi aja kau ah!"
"Tapi ini serius, coy!"
"Iya sih, tapi aku sendiri tak pernah berkentut sebau ini!"
"Tak perlu melotot dan serius menyikapi ini. Santai saja, tokh sekuat apapun alasan pembelaan mana mungkin dipercaya sebab kentut bisa juga disebut makhluk gaib'"
.
Memang tak kurang dari beberapa hari terakhir ini bau tak sedap telah meresahkan, terlebih warga di wilayah Carongcong. Efek dari bau nyengat itu bukan saja menimbulkan warta baru, namun juga telah mengarah kepada sumber datangnya penyakit. Betapa tidak, tak sedikit dari sekian jumlah balita yang mengalami sakit perut, flu dan radang pernapasan.
.
Begitu pun dampak bagi macam abg, remaja, dewasa dan kaum manula, siang malam selalu berbatuk, berdengus dan meludah-ludah. Bahkan bagi para pemakai parfum pun kehadiran polusi tersebut telah menjadi beban tersendiri. Sekuat parfum disemprot, setebal baluran bedak dan semerah polesan lipstick sebagai gaya hidup yang mereka banggakan seketika menjadi hilang fungsi. Tak harum mewangi kendati di sekumpulan priyani maupun duplikat selebriti.
.
Selain itu masalah kerukunan antar warga pun mulai renggang. bahkan mereka seakan saling curiga satu sama lainnya. Tak cuma bermuka masam, demi mencegah efek bau tersebut tak sedikit dari mereka yang membungkus wajahnya dengan karung. Bahkan demi menjaga kelestarian mata mereka yang rajin ada pula yang menutupi bagian kepalanya dengan galon air mineral.
.
Entahlah, sampai nyaris sebulan itu belum ada reaksi apa-apa dari pihak terkait. Entah itu dari bagian kesehatan, pengamat lingkungan maupun aparat keamanan. Carongcong makin parah.
.
Namun seekor katak tiba-tiba mati ketika usai berkoak, Jangan-jangan petaka bau yang meresahkan tersebut berasal dari mulut-mulut mereka yang kerap berhoax** ( sumber ilustrasi/gambar: jelasberita.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar