Selasa, 12 Januari 2016

Trilower, Bahong dan Aku

Karya; Otang K.Baddy 

       Sungguh!
      Saya kira ia bohong. Tapi nyatanya nekat juga. Tentu saja ini sangat mengancamku sebagai penulis cerita. Ya. Seperti pada umumnya pertemanan di medsos ala Fb. Biasa setelah saling naruh jempol,dan komen lantas curhat via inbox. "Tak perlu nunggu seminggu, pasti aku akan sampai di tempatmu," katanya. Aku jawab boleh-boleh saja asal mau diajak ke dalam lubang. Ia malah tertawa atas sambutanku yang mungkin dianggapnya sekedar kelakar. Tapi wanita yang berasal dari
Batusangkar, Sumbar itu sampai juga di sebuah gang dekat tempat kediamanku. Sempat terjadi omong-omong dengan tetangga prihal keberadaanku sebelum kemudian ditinggalkan ia seorang diri. Kasihan juga ya dari Padang jauh-jauh. 
        Karena ia belum tahu wajahku yang sesungguhnya, maka segera kuhampiri wanita itu.
       "Maaf mbak ini sebenarnya dari mana dan mau ke mana?"
       "Saya datang dari seberang, tiada lain hanya ingin bertemu dengan Pak Bahong," wanita berkacamata itu menjabat tanganku yang gemetar. Kulihat kulit mukanya, kerut dan tahi lalat serta bibirnya yang seksi. Persis seperti yang terpasang di akun Fb-nya.
       "Apakah saudara yang bernama Trilower?" selidiku di persimpangan gang.
       "Kok tahu?" dibalik kacamata minesnya tampak terbelalak.
       "Bahong adalah saudara saya. Tadi pagi ia bercerita bahwa akan kedatangan temannya dari sebrang. Trilower, nama yang sering disebut-sebutnya ternyata tak tahunya anda sendiri." Aku terkekeh.
       Selain dirasa kurang nyaman, ia pun tampak letih, maka kubawa wanita itu ke tempatku, yang saat itu tinggal beberaoa meter lagi sampai lobang pintu.
       "Mungkin Bahong telah menceritakan bahwa ia tinggal di sebuah lobang," selorohku. Wanita bertahi lalat di dagu itu mengiyakan. Tapi ia tak mampu menyembunyikan keheranannya. Terlebih setelah tubuhnya aku seret ke lubang yang penuh kelabang.
        "Tak perlu takut, mereka sama teman kita juga kok," hiburku ketika ia kadang menjerit-jerit kecil. Kalau tak geli, mungkin bisa saja jerit itu karena rasa sakit di tubuhnya. Maklum untuk mencapai kediamanku harus melewati lobang dengan cara tubuh telungkup dan merangkak. Kadang perjalanan kami seperti buaya. Makin dalam seperti ular atau binatang melata lainnya.. 
        "Semoga Bahong di dalam sana tengah menyiapkan kopi, atau teh manis," celotehku merangsek dengan cara tiarap. Tapi ketika nyaris sampai di tujuan Trilower yang sebelumnya mengekor menghilang. Menurut kabar yang berdar , wanita dari sebrang pulau itu telah merubah dirinya menjadi ular.
        "Lower...! Loweerrr...!" tiba-tiba Bahong yang merasa kehilangan berteriak memanggil-manggil tamu jauhnya itu. Karena aku kasihan pada suaranya yang serak, aku ceritakan padanya bahwa Trilower telah dirubah wujudnya menjadi ular.
        "Kamu ini bagaimana, sungguh tidak punya rasa kemanusiaan. Wanita cantik, tamu dari jauh kok teganya dijadikan ular"
        "Karena aku kerap stress jelang malam. Perbawanya ingin selalu makan daging hewan melata model ular. lagi pula ini merupakan wangsit dari Mbah Ngangsar bin Ngambay yang mesti dipatuhi. Tiada lagi solusi selain harus dengan daging ular itu. Ular jadi-jadian yang tersulap dari seorang wanita cantik bernama Trilower.."
        Tampak dada lelaki itu turun naik pertanda luapan amarah.
         "Ah. kenapa pula memberiku nama Bahong? Bukankah nama itu semata nyaris menunjukan jati diriku sebagai pembohong?"
        Aku bergeming. Tak berkutik. Dari tatapan matanya yang menyala Bahong seakan tak cuma dendam, tapi ia pun hendak menerkamku. Karena itu aku langsung saja malam itu meloncat dari jendela. Berlari terkangkang-kangkang di gelap malam. Karena takut teramat sangat, kolorku yang terkoyak dipaku jendela pun sampai basah terkencingi. Sungguh petaka luar biasa, terlebih kemudian seekor ular raksasa menghadang saya di sebuah gang.
        Tentu siapa lagi dia kalau bukannya wanita yang dicari Bahong. Trilower. Bahong dan Trilower. Suatu penokohan dalam cerpen yang tega mengancam seorang penulisnya.(*)

Tidak ada komentar:

Popular Posts

Blogroll